Selasa, 15 Mei 2012

CIRI KHAS SEORANG KATOLIK





Di dalam sebuah pertemuan seorang perserta bertanya “  Ciri khas seorang katolik itu yang bagaimana?”Dalam ajaran kasih yang menjadi hukum pertama dan utama  selalu  diuraikan bahwa kasih itu lembah lembut, suka menolong, murah hati, dll. Yang menjadi persoalan adalah perbuatan-perbuatan itu bisa dilaksanakan oleh siapapun  dan tidak harus beridentititas katolik. Ini sebuah tantangan yang tidak mudah dilaksanakan dengan biasa-biasa saja. Lalu bagaimana ?

Pemahaman Dasar

Pertama-tama harus dipahami bahwa manusia mengenal Allah itu banyak cara dan dapat dilakukan dari cara mengenal Allah mulai yang paling sederhana sampai yang tingkat tinggi.Manusia purba sampai manusia modern jelas berbeda dalam menganal Allah yang menguasai alam semesta ini. Manusia sejak awalnya dikaruniai keistimewaan untuk mengenal penciptaanya. Dalam keterbatasannya manusia mengenal kekuasan yang lebih besar dari dirinya sendiri. Maka manusia awal menyembah alam dan menyakini adanya kekuatan alam itu sendiri.

Dengan dipilihnya bangsa Yahudi sebagai manusia pertama yang mengenal Allah, maka diturunkan agama-agama surgawi. Singkatnya umat manusia yang mengimani Yesus Kristus sebenarnya melanjutkan pemahaman akan Allah yang telah diwarisi oleh bangsa Yahudi sebagai bangsa yang terpilih ( Jw: umat pinilih=yang dipilih )
Umat Katolik yang mengimani Yesus Kristus sudah seharusnya bersyukur dan berterima kasih karena dapat mengenal Allah melalui  murid-murid Kristus sendiri dari masa ke masa. Nah Rasa syukur itulah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk aksi atau perbuatan Kasih Katolik (Cinta Kasih Katolik ). Perbuatan kasih khas Katolik harus mendasarkan diri pada rasa syukur karena umat katolik dapat dan boleh mengenal Allah yang Mahakasih tersebut.Dengan demikian uraian singkat di atas dapat sedikit menjawab pertanyaan perbuatan baik khas katolik yang berbeda dengan perbuatan baik yang bukan katolik.. Apapun yang dilakukan oleh orang yang mengimani Kristus harus hanya semata-mata mengungkapkan rasa syukur kepada Allah. Setiap umat Katolik secara perorangan ataupun berkelompok harus menyadari benar hal ini dalam mewujudnyatakan tindakan cinta kasih. Baik dalam suka maupun duka umat beriman pada Yesus harus berani mewartakan kegembiraan. Artinya perilaku yang mendasarkan diri atas Rasa Syukur saja kepada Allah. Tidak ada maksud-maksud lain kecuali bersyukur.

Lalu penampilannya seperti apa agar dikenal sebagai orang beridentitas Katolik ? (Bersambung)

Senin, 07 Mei 2012

MENJADI BAGIAN POKOK ANGGUR SEJATI



Yesus adalah pokok anggur sejati. Pokok anggur sejati selalu menghasilkan buah yang berlimpah. Mengimani Yesus Kristus berarti menjdi ranting-ranting dari pokok anggur yang sejati. Ranting akan menjdi subur bila ia melekat dan senantiasa menyatu dengan pokoknya. Demikian inti Injil hari Minggu, 6 Mei 2012.

Menjadi bagian ranting Pokok Anggur Sejati berarti seluruh hidup kita harus bergantung pada pokok anggur yaitu Yesus Sang Pemberi Hidup.Seluruh hidup ranting sangat bergantung dari Pokok yang sejati tersebut. Meninggalkan pokok berarti mati. Jadi segala usaha kita harus berani mengandalkan Yesus semata. Buah-buah yang baik hanya akan dihasilkan oleh ranting yang senantiasa melekat pada pokok sejati. Bila ranting makin menyatu dengan pokoknya maka ranting akan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang banyak. Demikian hidup kita manusia yang semakin mengandalkan Yesus,  kita tentu  makin kuat bertumbuh dalam iman dan mampu menghasilkan banyak karya baik yang bermartabat untuk perluasan Kerajaan Allah
 
Kita menyadari sebagai manusia lemah, namun bila berani dan terus berusahaha dengan segenap hati, dengan segenap jiwa raga hanya merapatkan diri pada Yesus. Dia yang Allah itu akan menyempurnakan kita. Amin

Sabtu, 05 Mei 2012

TINGKATKAN BUDAYA BERDOA BERSAMA



Tema hari ke-5 adalah meningkatkan budaya berkumpul bersama. Berkumpul bersama baik dalam keluarga ataupun komunitas sangat perlu dipertahankan dan diperjuangkan secara terus menerus dalam meningkatkan kualitas beriman.

Pak Yohanes sebagai pembawa firman menjelaskan betapa dewasa ini kegiatan bersama baik di rumah maupun di komunitas sangat langka. Sedikit ruang yang tersedia dalam keluarga untuk saling berkomunikasi dalam dan beraktivitas bersama. Yang terjadi setiap anggota keluarga sibuk dengan dirinya sendiri. Alat komunikasi modern tidak mendekatkan antaranggota keluarga tetapi membuat setiap anggota keluarga berasyik-asyik dengan diri sendiri. Ini mengakibatkan sikap egoisme makin berkembang. Orang dengan mudah menikmati musik, foto, video, dll hanya dengan ‘handphone’(HP). Bahkan orang duduk dengan handset dengan musik tak memedulikan orang lain yang lalu lalang di sekitarnya.

Sedih bila melihat gejala yang demikian. Dalam keluarga satu dengan yang lain komunikasi terputus dengan budaya baru yaitu menikmati kemewahan alat komunikasi modern. Komputer dengan fasilitas internet, HP multifungsi, tablet, dll. Alat-alat ini bermanfaat besar selama digunakan sesuai kebutuhan tanpa meninggalkan nilai-nilai kebersamaan baik dalam keluarga ataupun dalam komunitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membudayakan doa bersama dalam keluarga,  komunitas, kelompok, dapat meningkatkan kualitas beriman dan sekaligus membentengi dari sifat-sifat egoisme. Doa bersama dalam lingkungan menjadi media komunikasi langsung antarindividu ataupun kelompok. Yesus  sendiri mewariskan kepada umat-Nya dalam bentuk Perjamuan Ekaristi. Melalui Perjamuan Ekaristi jalinan komunikasi antara umat dan Allah menjadi semakin berkualitas. Melalui Perjamuan Ekaristi penghormatan terhadap Sakramen Mahakudus semakin bermutu dan umat secara terus-menerus dapat menimba rahmat Allah secara nyata.

Akhirnya marilah kita terus meningkatkan pola-pola hidup bersama agar komunikasi langsung menjadi semakin kuat sehingga melalui pertemuan bersama baik dalam keluarga ataupun komunitas dapat meningkatkan kualitas beriman kita. Amin.

Jumat, 04 Mei 2012

KATA-KATA MUTIARA LANSIA


      Ambilah waktu untuk bekerja, itulah separuh keberhasilan
Ambilah waktu untuk berpikir, itulah sumber kekuatan
Ambilah waktu untuk bermain, itulah rahasia masa kecil
Ambilah waktu untuk tertawa, itulah lagu indah bagi jiwa
Ambilah waktu untuk membaca, itulah sumber hikmat
      Ambilah waktu untuk bersikap ramah, itulah jalan
      menuju kebahagiaan
      Ambilah waktu  untuk bermimpi, itulah jalan menuju
      bintang-bintang
Ambilah waktu untuk berdoa, itulah kekuatan terbesar
di dunia ini
Ambilah waktu untuk tidur,  itulah membaharui tenaga
bagi jiwa dan raga
Ambilah waktu untuk menjumpai Tuhan, karena tanpa Tuhan
setiap waktu terbuang

{Prasasti dari Irlandia )
     

BERUNTUNG MENJADI KATOLIK


Rosario Jumat, 4 Mei 2012

Memasuki hari ke-4 rosario kali ini diselenggarakan di rumah Bapak Petrus Supriaji. Kali ini yang hadir cukup banyak 38 orang. Tema renungan adalah “Kita beruntung menjadi Katolik” .Tema ini dipilih sesuai bacaan harian tentang Yesus sebagai Jalan dan Kebenaran. Benar memang sebagai orang Katolik menjadi orang yang beruntung. Betapa tidak, Yesus sendiri yang pergi ke rumah Bapa dan menyediakan tempat bagi yang percaya kepada-Nya dan Dia sendiri yang akan menjemput kita memasuki kerajaan-Nya dan berbahagia bersama Dia di Surga.

Dalam kothbahnya  Bapak Efendhi mengajak umat untuk terus-menerus menghayati iman kita secara berbudaya. Diuraikan berbagai contoh kegiatan beriman yang selaras dengan budaya kita antara lain: memberi salam/bersalaman setiap bertemu sesama warga Katolik ataupun umat lain, juga mengucapkan Shalom, Berkah dalem, Puji Tuhan dll. Begitu pula tradisi rosario sebulan penuh yang telah lama berlangsung di Santo Thomas Klaseman pada bulan Mei dan Oktober harus terus dipertahankan. Kothbah diakhiri dengn mengingtkan akan pentingnya menghormati Sakramen Mahakudus Yesus yang diperingati setiap Jumat pertama dalam bulan. Dtegaskan bahwa Barang siap selama sembilan Jumat pertama mengikuti Misa Kudus, dia akan mendapatkan indulgensi khusus diantaranya pada saat meninggal akan menerima semua sakramen persiapan kematian, tidak akan mati mendadak dll.

Rosario diakhiri dengan ramah tamah mengingat hari itu juga merupakan pesta ulang tahun perkawinan Bapak Petrus Suprianto dan Ibu Sisil. Selamat dan semoga menjadi keluarga yang senantiasa meneladan keluarga Kudus di Nasaret. Profisiat !

Kamis, 03 Mei 2012

Rosario Hari Kamis Tanggal 3 Mei 2012



Ibadat rosario ketiga bertempat di rumah Bapak Yohanes. Hadir umat 32 orang. Dalam kothbahnya Bapak Efendhi menguraikan tetang kehadiran Allah. Banyak orang mengira bahwa Allah hadir dengan tanda-tanda yang hebat dan spektakuler. Namun Injil hari ini mewartakan bahwa kehadiran Allah melalui hal-hal yang sederhana. Setiap orang Katolik yang telah dibabtis dan telah menerima Sakramen Mahakudus berarti dirinya sebagai kenisah Allah. Allah hadir pada setiap orang. Ini artinya kita harus menyadari bahwa setiap manusia menjadi citra Allah sendiri.Demikian homili dari Bapak Efendhi. Semoga kehadiran kita di masyarakat juga menjadi penyelamat bagi orang lain dan menghadirkan kedamaian di manapun kita barada.

Rabu, 02 Mei 2012

Lansia Thomas : Pengurus



 
Pelindung                                  : Romo Paroki St. Andreas
Penanggung Jawab                    : Ketua Lingkungan Santo Thomas
Koordinator                             : Ibu Margaretha Isminarti
Ketua                                       : Ibu Agnes H. S.
Sekretaris                                 : Ibu Theresia Sukistina
Bendahara                                : Ibu Y.M. Lilien S.
Pembina Rohani                        : Bp.Y. Soeroso
                                                  Bp. Ch. M. Efendhi
                                                  Ibu Margaretha L.S.
Peminpin Ibadat                        : Bergantian
Pembawa Firman                      : Pembina
Lagu Pujian                               : Ibu Theresia Sukistina
Senam                                      : Ibu Margaretha L.S.
Anggota berjumlah                    : 32 orang
Komposisi Usia                         : 60 th lebih       : 19 orang  ; 70th lebih : 8 orng ; 80th lebih : 1 orang
Kegiatan  : Pertemuang sekali setiap bulan bertempat di rumah Bapak Thomas Sain