Di dalam sebuah pertemuan seorang
perserta bertanya “ Ciri khas seorang
katolik itu yang bagaimana?”Dalam ajaran kasih yang menjadi hukum pertama dan
utama selalu diuraikan bahwa kasih itu lembah lembut, suka
menolong, murah hati, dll. Yang menjadi persoalan adalah perbuatan-perbuatan
itu bisa dilaksanakan oleh siapapun dan
tidak harus beridentititas katolik. Ini sebuah tantangan yang tidak mudah
dilaksanakan dengan biasa-biasa saja. Lalu bagaimana ?
Pemahaman Dasar
Pertama-tama harus dipahami bahwa
manusia mengenal Allah itu banyak cara dan dapat dilakukan dari cara mengenal
Allah mulai yang paling sederhana sampai yang tingkat tinggi.Manusia purba
sampai manusia modern jelas berbeda dalam menganal Allah yang menguasai alam
semesta ini. Manusia sejak awalnya dikaruniai keistimewaan untuk mengenal
penciptaanya. Dalam keterbatasannya manusia mengenal kekuasan yang lebih besar
dari dirinya sendiri. Maka manusia awal menyembah alam dan menyakini adanya
kekuatan alam itu sendiri.
Dengan dipilihnya bangsa Yahudi
sebagai manusia pertama yang mengenal Allah, maka diturunkan agama-agama
surgawi. Singkatnya umat manusia yang mengimani Yesus Kristus sebenarnya
melanjutkan pemahaman akan Allah yang telah diwarisi oleh bangsa Yahudi sebagai
bangsa yang terpilih ( Jw: umat pinilih=yang dipilih )
Umat Katolik yang mengimani Yesus
Kristus sudah seharusnya bersyukur dan berterima kasih karena dapat mengenal
Allah melalui murid-murid Kristus
sendiri dari masa ke masa. Nah Rasa syukur itulah dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk aksi atau perbuatan Kasih Katolik (Cinta
Kasih Katolik ). Perbuatan kasih khas Katolik harus mendasarkan diri
pada rasa syukur karena umat katolik dapat dan boleh mengenal Allah yang
Mahakasih tersebut.Dengan demikian uraian singkat di atas dapat sedikit
menjawab pertanyaan perbuatan baik khas katolik yang berbeda dengan perbuatan
baik yang bukan katolik.. Apapun yang dilakukan oleh orang yang mengimani
Kristus harus
hanya semata-mata mengungkapkan rasa syukur kepada Allah. Setiap
umat Katolik secara perorangan ataupun berkelompok harus menyadari benar hal
ini dalam mewujudnyatakan tindakan cinta kasih. Baik dalam suka maupun duka
umat beriman pada Yesus harus berani mewartakan kegembiraan. Artinya perilaku
yang mendasarkan diri atas Rasa Syukur saja kepada Allah. Tidak ada
maksud-maksud lain kecuali bersyukur.
Lalu penampilannya seperti apa agar dikenal sebagai orang beridentitas
Katolik ? (Bersambung)